ASAL-MULA PERSAHABATAN THE JAK MANIA DAN AREMANIA
Potret positif dari persepak-bolaan Indonesia datangnya dari suporter Persija, The Jak Mania, dan Arema Indonesia, Aremania. Mereka tampak rukun duduk berdampingan menyaksikan kesebelasan kesayangan mereka dengan damai.
Di tengah konflik pemain yang terjadi di babak pertama yang berakhir diusirnya Abanda Herman dari lapangan pertandingan karena memprotes keputusan wasit, dan wasit memberikan hadiah penalti buat Arema Indonesia, justru kedua suporter menunjukkan sikap sportivitas yang tinggi.
Sejak awal kedua suporter terlihat sangat akur tidak terlihat adanya indikasi akan terjadinya bentrokan. Di tribun penonton pun tidak ada pagar yang membatasi antara The Jak Mania dan Aremania.
Meskipun mereka mendukung tim kesayangannya, mereka tetap berbaur satu sama lain. Mereka terkesan tidak perduli dengan hasil yang tidak memuaskan bagi The Jak Mania.
Yang lebih menarik lagi setelah pertandingan usai mereka langsung merangsek masuk ke tengah lapangan dan melucuti pakaian para pemain yang masih berada dilapangan.
Bukan hanya pemain yang biasanya bertukar kostum setelah bertanding tapi sesama suporter mereka saling bertukar atribut dan berfoto bersama.
"Kita memang ingin semua suporter seperti ini, sepakbola kita sudah buruk masa suporternya mau buruk juga", ujar salah satu Aremania memberikan opininya.
Memang selama ini suporter Indonesia menjadi salah satu momok bagi panitia penyelenggara pertandingan, karena tingkah pola mereka yang kerap membuat onar. Dengan adanya hal seperti ini bisa menjadi awal serta contoh teladan yang baik buat dunia persepak-bolaan tanah air..
Di tengah konflik pemain yang terjadi di babak pertama yang berakhir diusirnya Abanda Herman dari lapangan pertandingan karena memprotes keputusan wasit, dan wasit memberikan hadiah penalti buat Arema Indonesia, justru kedua suporter menunjukkan sikap sportivitas yang tinggi.
Sejak awal kedua suporter terlihat sangat akur tidak terlihat adanya indikasi akan terjadinya bentrokan. Di tribun penonton pun tidak ada pagar yang membatasi antara The Jak Mania dan Aremania.
Meskipun mereka mendukung tim kesayangannya, mereka tetap berbaur satu sama lain. Mereka terkesan tidak perduli dengan hasil yang tidak memuaskan bagi The Jak Mania.
Yang lebih menarik lagi setelah pertandingan usai mereka langsung merangsek masuk ke tengah lapangan dan melucuti pakaian para pemain yang masih berada dilapangan.
Bukan hanya pemain yang biasanya bertukar kostum setelah bertanding tapi sesama suporter mereka saling bertukar atribut dan berfoto bersama.
"Kita memang ingin semua suporter seperti ini, sepakbola kita sudah buruk masa suporternya mau buruk juga", ujar salah satu Aremania memberikan opininya.
Memang selama ini suporter Indonesia menjadi salah satu momok bagi panitia penyelenggara pertandingan, karena tingkah pola mereka yang kerap membuat onar. Dengan adanya hal seperti ini bisa menjadi awal serta contoh teladan yang baik buat dunia persepak-bolaan tanah air..
Terima kasih telah membaca artikel tentang ASAL MULA PERSABATAN THE JAK MANIA DAN AREMANIA di blog JAK BROTHER'S KUNINGAN jika anda ingin menyebar luaskan artikel ini di mohon untuk mencantumkan link sebagai Sumbernya, dan bila artikel ini bermanfaat silakan bookmark halaman ini diwebbroswer anda, dengan cara menekan Ctrl + D pada tombol keyboard anda.